Breaking News
Loading...
Sabtu, 15 Februari 2014

Karangan Ilmiah dan Komunikasi Ilmiah

"Karangan Ilmiah dan Komunikasi Ilmiah"-Assalamu alaikum Wr.Wb.

Kegiatan berkomunikasi dapat dilakukan secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi yang dilakuka secara lisan akan terbatas oleh ruang dan waktu. Pada saat seseorang sedang berkomunikasi secara lisan, maka komunikasi tersebut hanya berlaku bagi orang yang berada dalam satu ruangan dan dapat mendengar segala yang disampaikan. Berkomunikasi secara lisan dibatai pula oleh waktu, ketika pembicaraan selesai maka selesai pula kegiatan komunikasi
Kegiatan berkomunikasi secara tertulis dengan tulisan dapat menembus ruang dan waktu. Berkomunikasi melalui tulisan tidak dibatasi oleh kehadiran pembaca dalam suatu ruangan. Berkomunikasi lewat tulisan tidak harus dalam waktu tulisan dibuat, namun dapat dilakukan pembaca pada waktu yang berbeda, mungkin sehari berikutnya, sebulan yang akan datang, atau setahun yang akan datang.
Berkomunikasi melalui tulisan akan terjalin interaksi antara penulis dengan pembaca hanya melalui tulisan. Pembaca mencoba memahami maksud penulis melalui tulisan yang tampak secara grafika dalam naskah atau buku. Dari sederet kata dan kalimat tersebut, terdapat makna komunikasi yang dijalin penulis yang dipersembahkan pada sang pembaca.
Salah satu media komunikasi tertulis adalah karangan atau karya tulis. Banyak sekali bentuk-bentuk karangan yang dapat dijumpai dalam naskah tertulis, salah satu di antaranya adalah karangan ilmu pengetahuan. Namun, karangan ilmu pengetahuan terbagi dalam karangan yang bersifat ilmiah maupun non alamiah (Jones dalam Brotowidjojo, 1993: 3). Klasifikasi ini berdasarkan pada argumen yang disajikan, sistematika, dan metode penyajian karangan tersebut.
Karangan ilmiah menyajikan argumen keilmuan berdasarkan fakta. Argumen ilmiah itu harus dapat dipercaya dan diterima kebenarannya, sehingga perlu kriteria penyajian yang benar. Argumen ilmiah dalam karangan ilmiah seharusnya disajikan dengan tidak membuat pihak lain atau sidang pembaca ragu untuk menerimanya. Penerimaan sidang pembaca terhadap komunikasi tertulis didasarkan pada pemenuhan indikator sebuah karangan ilmiah, baik dari karakteristik, struktur, maupun aspek kebahasaan yang menjadi ciri karangan ilmiah.
Penyajian karangan ilmiah harus dilakukan secara logis. Karangan yang ilmiah berarti karangan yang menyajikan argumen dengan menggunakan logika yang benar, maka argumen ilmu pengetahuan tersebut akan diterima pula oleh akal atau logika orang yang berpikir ilmiah. Apabila karangan ilmiah menyajikan argumen secara objektif, bukan argumen yang pribadi, maka akan dipahami oleh pembaca sebagai sebuah kebenaran.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer